Istiqomah mencetak generasi Qurani di tengah pandemi



Salah satu Dampak Pandemi Covid 19 adalah terkendalanya KBM. Tak terkecuali kelas Tahfiz, mengingat pembelajaran Tahfiz secara teknis harus dilakukan talaki/bacakan dulu baru ditirukan, menyebabkan kurang maksimalnya hasil capaian siswa.

Tim Tahfiz sdit cahaya insani temanggung terus berupaya mengoptimalkan KBM Tahfiz agar capaian hafalan siswa tetap maksimal.

Upaya tersebut yaitu selain menggunakan media WhatsApp untuk proses KBM online juga ada bimbingan langsung 1 pekan sekali dengan bergiliran kelas, dan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.


Sabtu 17/10 tim Tahfiz menguji 3 anak yaitu 

1. Oktavia Diah A. 5C Juz 30

2. Gerald Gatra 5A, Juz 30

3. Ahmad Farras Hafizudin 6B Juz 29


"Alhamdulillah Wali murid sebagian besar mendukung dan bisa mengikuti selama KBM secara daring, meskipun ketika setoran, ada beberapa kendala, seperti upload setoran hafalan tidak di jam KBM Tahfiz nya, yah kami maklumi mengingat aktifitas orang tua yang berbeda-beda" tutur ustad Priyanto S.Pd selaku penanggung jawab Tim Tahfiz Sdit cahaya insani temanggung.


Mekanisme Ujian Tahfiz selama masa Pandemi

Setelah anak menyelesaikan setoran kepada pengampu tahfiz semua surat yang tercantum di 1 juz yang akan diujikan, maka siswa didaftarkan Pengampu Tahfiz ke penanggung jawab. Tahfiz Quran, kemudian dibuatkan jadwal ujian dan nama penguji. Mekanisme pada Tahap ujian ini, kita bagi menjadi 2, 

1. Ujian Online, 

2. Ujian Tatap Muka.

1. Ujian Online: untuk anak yang menghendaki ujian dengan cara online teknisnya yaitu anak kirim setoran video 1 juz full tanpa jeda/ 1 juz dibagi 4 bagian, yang mana dalam video tersebut, anak ditutup matanya dengan kain/benda yang memungkinkan, video dikirim ke Penguji, nanti Rekaman video setoran Juziyah anak akan dinilai oleh Penguji, setelah dikoreksi, nanti anak akan diberitahu hasilnya, apakah Lulus atau Mengulang. bagi yang sudah lulus, berhak mendapatkan sertifikat ujian Juziyah, sesuai Juz yang diujikan.


2. Ujian Tatap Muka: bagi anak yang pelaksanaan ujiannya secara tatap muka, harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Memakai Masker/Faceshield, jaga jarak ketika diuji, dan dalam kondisi prima. Setelah siap anak datang ke Sekolah untuk diuji. setelah siap ditempat ujian, proses ujian juziyah akan dimulai dengan anak melafaskan 1 juz full yang disimak penguji, ketika ada kesalahan/lupa, penguji akan secara langsung memberi kode/membenarkan, ini letak perbedaan dengan ujian Online. 

Sama seperti ujian online, jika anak lancar akan dinyatakan lulus dan berhak mendapat sertifikat Tahfiz, jika belum maka mengulang dikemudian hari sesuai jadwal.