Wisata Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
I. PENDAHULUAN
Kabupaten Temanggung terletak pada posisi strategis diantara
Daerah Tujuan Wisata Magelang (Borobudur), Wonosobo / Banjarnegara
(Dieng) dan Semarang. Dalam kehidupan sosial dan budaya, masyarakat
Temanggung memiliki budaya yang jujur, prasaja dan ewuh pekewuh .
Hal ini dapat mendukung upaya menciptakan sadar wisata dan
pengamalan SAPTA PESONA dalam pengembangan pariwisata.
Kabupaten Temanggung memiliki banyak potensi obyek wisata
baik wisata alam, budaya maupun wisata buatan. Meskipun sebagian
besar obyek tersebut masih sebagai potensi, dalam arti belum
dikembangkan secara optimal menjadi obyek wisata dengan kawasan
yang memadahi, namun keberadaannya sudah mampu menarik minat
wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini akan menjadi modal
untuk pengembangan lebih lanjut.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 1
TUJUAN WISATA
KABUPATEN TEMANGGUNG
KABUPATEN TEMANGGUNG
I. PENDAHULUAN
Kabupaten Temanggung terletak pada posisi strategis diantara
Daerah Tujuan Wisata Magelang (Borobudur), Wonosobo / Banjarnegara
(Dieng) dan Semarang. Dalam kehidupan sosial dan budaya, masyarakat
Temanggung memiliki budaya yang jujur, prasaja dan ewuh pekewuh .
Hal ini dapat mendukung upaya menciptakan sadar wisata dan
pengamalan SAPTA PESONA dalam pengembangan pariwisata.
Kabupaten Temanggung memiliki banyak potensi obyek wisata
baik wisata alam, budaya maupun wisata buatan. Meskipun sebagian
besar obyek tersebut masih sebagai potensi, dalam arti belum
dikembangkan secara optimal menjadi obyek wisata dengan kawasan
yang memadahi, namun keberadaannya sudah mampu menarik minat
wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini akan menjadi modal
untuk pengembangan lebih lanjut.
II. POTENSI WISATA KABUPATEN TEMANGGUNG
Potensi wisata Kabupaten Temanggung dapat dikelompokkan
dalam menjadi 3 kelompok yaitu Obyek Wisata Buatan, Obyek Wisata
Alam dan Obyek Wisata Budaya.
A. OBYEK WISATA ALAM
1. Air Terjun Trocoh ( Surodipo ) di Kecamatan Wonoboyo
Grojogan yang curam dan air yang tak pernah surut dengan
pemandangan alam sekitarnya bernuansa pegunungan bisa
membuat wisatawan benar benar segar, sejuk dan nyaman. Di
kawasan ini ada 5 terjunan air dengan suasana yang berbeda.
Terletak di desa Tawangsari 7 km dari Kecamatan Wonoboyo atau
36 km dari Kota Temanggung.
Potensi obyek wisata air terjun yang masih perawan dan alami,
menjadi saksi bisu kilasan sejarah perjuangan Pangeran
Diponegoro ketika membuat strategi gerilya melawan Belanda.
Untuk mencapai lokasi ini memang membutuhkan tenaga ekstra
sebab harus melewati perbukitan di ladang penduduk. Namun
suasana mengesankan dengan hembusan angin bukit.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 2
2. Air Terjun Lawe di Kecamatan Gemawang
Jatuhnya air dari tebing curam itu bagaikan benang-benang putih
yang dalam bahasa jawa disebut ‘Lawe’.
( tali yang seratnya putih ) membuat namanya lebih cocok menjadi
Curug Lawe. Di kawasan ini ada buah-buah alam yang bisa
disantap apabila datang tepat pada musimnya.
Panorama alam sekitar Curug Lawe di desa Muncar kecamatan
Gemawang kabupaten Temanggung cukup memikat. Perjalanan
menuju lokasi cukup lancar dengan jarak tempuh sekitar 26 km dari
kota Temanggung.
Jatuhnya air dari tebing curam itu bagaikan benang-benang putih
yang dalam bahasa jawa disebut ‘Lawe’.
( tali yang seratnya putih ) membuat namanya lebih cocok menjadi
Curug Lawe. Di kawasan ini ada buah-buah alam yang bisa
disantap apabila datang tepat pada musimnya.
Panorama alam sekitar Curug Lawe di desa Muncar kecamatan
Gemawang kabupaten Temanggung cukup memikat. Perjalanan
menuju lokasi cukup lancar dengan jarak tempuh sekitar 26 km dari
kota Temanggung.
3. Goa Lawa di Kecamatan Bejen
Terletak di desa Ngalian Kecamatan Bejen, perbatasan
Temanggung – Kendal, pernah dirintis pengembangannya oleh
Mahasiswa AKPARI Semarang. Ada tradisi pendukung yakni
upacara ‘Lampet Dawuhan’ yaitu serangkaian upacara adat
sedekah kali dengan ungkapan do’a agar air yang mengairi sawah
penduduk di wilayah tersebut dapat tetap abadi mengalir
memenuhi kebutuhan pertanian mereka. Ada keunikan dalam
tradisi ini yaitu sesepuh desa menyedot air kali dengan mulut
kemudian menyemburkannya di areal persawahansetelah melalui
kirap sepanjang 200 meter.
Terletak di desa Ngalian Kecamatan Bejen, perbatasan
Temanggung – Kendal, pernah dirintis pengembangannya oleh
Mahasiswa AKPARI Semarang. Ada tradisi pendukung yakni
upacara ‘Lampet Dawuhan’ yaitu serangkaian upacara adat
sedekah kali dengan ungkapan do’a agar air yang mengairi sawah
penduduk di wilayah tersebut dapat tetap abadi mengalir
memenuhi kebutuhan pertanian mereka. Ada keunikan dalam
tradisi ini yaitu sesepuh desa menyedot air kali dengan mulut
kemudian menyemburkannya di areal persawahansetelah melalui
kirap sepanjang 200 meter.
4. Mata Air Jumprit
Udara yang sejuk di mata air Kali Progo dan air yang bening
higienis membuat wisatawan kerasan ditemani kera kera jinak
bersahabat. Ada tradisi Kungkum di pusat mata air ini dan
kemudian berdzikir di Makam Ki Nujum Majapahit. Kegiatan Ziarah
ini ramai dilakukan pengunjung pada Malam Selasa Kliwon dan
Jum’at Kliwon.
Jumprit Terletak di dusun Jumprit desa Tegalrejo kecamatan
Ngadirejo 26 km dari Kota Temanggung. Panorama alam yang
sejuk di kawasan mata air jumprit dan wana wisata yang dikelola
Perhutani menjadikan obyek wisata ini menarik untuk singgah dan
membuat tenda tempat istirahat.
Obyek wisata spiritual ini erat hubungannya dengan legenda Kyai
Nujum Majapahit. Didekat mata air Jumprit terdapat makam Ki
Jumprit tempat para peziarah melakukan meditasi dilanjutkan
dengan mandi kungkum dan berdzikir. Air Jumprit juga digunakan
sebagai Air Berkah untuk upacara Tri Suci Waisyak setiap
tahunnya.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 3
5. Rest Area Kledung Pass
Kawasan titik puncak perjalanan Temanggung - Wonosobo dan
Dieng dengan pemandangan Panorama Gunung Sumbing dan
hamparan tanaman tembakau merupakan kawasan yang sejuk
dengan aliran angin lembah yang membuat nuansa menjadi segar.
Cocok untuk transit melepas lelah sambil minikmati kopi khas
Temanggung di Trading House Kledung Pass. Di sekitar kawasan
ada kebun Strawbery dan pusat pembibitan tanaman kentang
unggul sehingga Kledung Pass juga sebagai Agro Wisata.
6. Pendakian Gunung Sumbing
Pendakian Gunung Sumbing merupakan tradisi yang dilakukan
para pecinta alam dan petualang wisata pada “Malem Selikuran”
tanggal 20 bulan Sya’ban. Pendakian dilakukan lewat dusun
Kacepit, desa Pagergunung Kecamatan Bulu dan akan dipandu
oleh Pemandu Wisata Gunung dari desa setempat.
1. Pendakian Gunung Sindoro
Pendakian dilakukan tiap “Malem 1 Sura”yaitu tanggal 30 bulan
Zulhijah oleh ribuan pecinta Sindoro Tracking Mounth, lewat desa
Katekan Kecamatan Ngadirejo dan juga lewat desa Kledung. Di
puncak Sindoro dapat melihat matahari terbit dan apabila mendaki
pada siang hari maka akan melihat tenggelamnya matahari serta
Danau Ajaib yang disebut sebagai ‘Pasar Setan’.
Sebagai Base Camp dan tempat pendaftaran adalah di desa
Kledung Kecamatan Kledung. Mereka akan didata identitasnya
dan dicek perlengkapannya oleh petugas gabungan dari tim SAR,
Polisi, Kelompok Pecinta Alam, Pramuka dan Pemuda Desa,
berkaitan dengan upaya pengamanan serta kelengkapan yang
harus dibawa saat mendaki.
Gunung Sindoro berketinggian 3.151 meter, puncaknya
merupakan hamparan pasir bekas magma yang membeku. Dari
puncak itulah para pendaki akan menikmati suasana yang indah
saat terbitnya matahari pagi pukul 05.00 WIB. Berdiri diatas
puncak Sindoro bagaikan berdiri diatas awan, lebih-lebih bila
cuaca jernih pendaki dapat merasakan indahnya alam puncak
gunung yang ditumbuhi bunga-bunga kering. Begitu indahnya
sang Edelweis, namun siapapun tak boleh membawa pulang,
cukup bisa dipandang saja dipuncak Sindoro.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 4
2. Hutan Walitis
Pohon Walitis merupakan satu – satunya pohon terbesar di Lereng
Gunung Sumbing dan Sindoro yang terletak di desa Jetis
Kecamatan selopampang. Tinggi pohon ± 30 meter, lingkar
batangnya ± 7,5 meter. Untuk memeluk pohon ini diperlukan enam
(6) orang dewasa yang saling bertautan merentangkan kedua
tangannya. Legenda masyarakat menyebutkan, Pohon Walitis
berasal dari sebuah tongkat Ki Mangkukuhan yang ditancapkan di
tanah kemudian ditinggalkan Ki Ageng ke Puncak Sumbing.
Kawasan Walitis memiliki pemandangan alam yang indah dan
udara pegunungan segar alami. Tidak kalah menariknya disana
tumbuh juga rumpun tumbuhan yang bernama hutan Rosomolo
yang tidak terbakar kendati di lingkungannya sering terjadi
kebakaran hutan.
B. OBYEK WISATA BUATAN
1. Pikatan Water Park
Obyek wisata permainan air tengah menjadi trend wisata saat ini
telah hadir di Pikatan Temanggung dan menjai tujuan rekreasi
yang menyenangkan. Fasilitas aneka permainan air tersedia
didukung sejuknya udara Pikatan.
Di kawasan ini terdapat Kolam Renang Standar Nasional, kolam
anak-anak, hall tempat bermain, dan juga terdapat situs Rakai
Pikatan dari Kerajaan Mataram. Tersedia rumah makan dengan
menu ‘Bader Goreng’, Ikan Bakar dan makanan oleh-oleh Gula
Kacang maupun pecel mi yang siap santap.
2. Taman Rekreasi Kartini
Pusat hiburan masyarakat terutama pada event Pekan Syawalan
dengan suguhan aneka hiburan. Kawasan ini juga sebagai tempat
singgah pemakai jasa travel Semarang – Wonosobo – Purwokerto.
Gedung Perpustakaan Daerah juga dibangun di kawasan ini
sehingga pengunjung disamping menikmati permainan juga bisa
bersantai sambil membaca buku di perpustakaan.
Pusat hiburan masyarakat terutama pada event Pekan Syawalan
dengan suguhan aneka hiburan. Kawasan ini juga sebagai tempat
singgah pemakai jasa travel Semarang – Wonosobo – Purwokerto.
Gedung Perpustakaan Daerah juga dibangun di kawasan ini
sehingga pengunjung disamping menikmati permainan juga bisa
bersantai sambil membaca buku di perpustakaan.
3. Monumen Meteorit
Jatuhnya meteor di ladang penduduk desa Wonotirto kecamatan
Bulu, tanggal 11 Pebruari 2001 dibarengi suara gemuruh dan
ledakan dahsyat, merupakan peristiwa alam yang langka dan
menarik untuk diteliti. Untuk itu Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi
AKPRIN Yogyakarta melakukan penelitian dan kemudian
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 5
membangun Monumen Meteorit di lokasi jatuhnya benda angkasa
tersebut. Kini Monumen ini menjadi obyek wisata yang menarik
untuk dikunjungi didukung sejuknya suasana alam sekitar berlatar
belakang pemandangan Gunung Sumbing berketinggian 3.371 m.
Jatuhnya meteor di ladang penduduk desa Wonotirto kecamatan
Bulu, tanggal 11 Pebruari 2001 dibarengi suara gemuruh dan
ledakan dahsyat, merupakan peristiwa alam yang langka dan
menarik untuk diteliti. Untuk itu Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi
AKPRIN Yogyakarta melakukan penelitian dan kemudian
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 5
membangun Monumen Meteorit di lokasi jatuhnya benda angkasa
tersebut. Kini Monumen ini menjadi obyek wisata yang menarik
untuk dikunjungi didukung sejuknya suasana alam sekitar berlatar
belakang pemandangan Gunung Sumbing berketinggian 3.371 m.
4. Monumen Bambang Sugeng
Bukit kecil di sebelah timur kota Temanggung menjadi saksi
perjuangan almarhum Mayjend Bambang Sugeng yang pada waktu
perang kemerdekaan memimpin pasukan TNI di daerah
Temanggung dan sekitarnya. Di kawasan ini berdiri Monumen
Bambang Sugeng dan terdapat batu besar dengan pahatan tulisan
huruf kanji berbunyi Wampo Daiwa Daigetzu yang diartikan dalam
bahasa Indonesia : Seloeroeh Doenia Sekeloearga. Merupakan
peninggalan Bala Tentara Jepang yang pernah ditawan di daerah
Temanggung.
Bambang Sugeng sendiri dimakamkan di Kranggan di sebelah
jembatan sungai Progo berjarak 3 Km dari Museum ke arah
Timur. Jembatan Progo sendiri menyimpan kisah heroisme
masa perang kemerdekaan sebab di tempat ini ratusan pejuang
dieksekusi oleh pasukan Belanda.
Bukit kecil di sebelah timur kota Temanggung menjadi saksi
perjuangan almarhum Mayjend Bambang Sugeng yang pada waktu
perang kemerdekaan memimpin pasukan TNI di daerah
Temanggung dan sekitarnya. Di kawasan ini berdiri Monumen
Bambang Sugeng dan terdapat batu besar dengan pahatan tulisan
huruf kanji berbunyi Wampo Daiwa Daigetzu yang diartikan dalam
bahasa Indonesia : Seloeroeh Doenia Sekeloearga. Merupakan
peninggalan Bala Tentara Jepang yang pernah ditawan di daerah
Temanggung.
Bambang Sugeng sendiri dimakamkan di Kranggan di sebelah
jembatan sungai Progo berjarak 3 Km dari Museum ke arah
Timur. Jembatan Progo sendiri menyimpan kisah heroisme
masa perang kemerdekaan sebab di tempat ini ratusan pejuang
dieksekusi oleh pasukan Belanda.
C. POTENSI WISATA BUDAYA
1. Candi Pringapus
Peninggalan kebudayaan Hindu – Budha ini bisa dijadikan obyek
penelitian kebudayaan masa lampau.
Candi Pringapus dengan arca-arca berartistik Hindu Sekte
Shiwaistis dibangun pada tahun 850 Masehi. Ini merupakan Replika
Mahameru sebagai perlambang tempat tinggal para Dewata. Hal ini
terbukti dengan adanya hiasan Antefiq dan Relief Hapsara-hapsari
yang menggambarkan makluk setengah dewa. Candi ini terletak di
desa Pringapus Kecamatan Ngadirejo berjarak 22 Km arah Timur
Laut dari Kota Temanggung. Banyak dikunjungi wisatawan
domestik dan mancanegara seperti Belgia, Amerika, dan Belanda.
2. Prasasti Gondosuli
Reruntuhan candi yang dibangun pada jaman Sriwijaya masih bisa
menjadi saksi bisu kebudayaan masa lampau karena masih ada
batu prasasti yang kini dilindungi sebagai Cagar Budaya.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 6
Peninggalan sejarah yang dapat dijadikan obyek penelitian bagi
perkembangan sejarah dan kebudayaan. Bebatuan candi memang
tidak utuh lagi berdiri sebagai candi, namun keberadaan Candi
Gondosuli tetap menambah potensi obyek wisata budaya. Lebihlebih
di kawasan ini terdapat sebuah prasasti yang dikenal dengan
nama Prasasti Gondosuli. Isi prasasti itu adalah sebuah legitimasi
kejayaan Rakarayan Patapan Pu Palar pada masa pemerintahan
Rakai Garung Raja Mataram dinasti Sanjaya. Prasasti ini terletak
di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu berjarak 7 km arah Barat dari
kota Temanggung. Perjalanan bisa dikemas dalam jalur wisata :
Pikatan Indah – Monumen Meteorit – Bale Kambang – Prasasti
Gondosuli – Pendakian Gunung Sumbing.
menjadi saksi bisu kebudayaan masa lampau karena masih ada
batu prasasti yang kini dilindungi sebagai Cagar Budaya.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 6
Peninggalan sejarah yang dapat dijadikan obyek penelitian bagi
perkembangan sejarah dan kebudayaan. Bebatuan candi memang
tidak utuh lagi berdiri sebagai candi, namun keberadaan Candi
Gondosuli tetap menambah potensi obyek wisata budaya. Lebihlebih
di kawasan ini terdapat sebuah prasasti yang dikenal dengan
nama Prasasti Gondosuli. Isi prasasti itu adalah sebuah legitimasi
kejayaan Rakarayan Patapan Pu Palar pada masa pemerintahan
Rakai Garung Raja Mataram dinasti Sanjaya. Prasasti ini terletak
di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu berjarak 7 km arah Barat dari
kota Temanggung. Perjalanan bisa dikemas dalam jalur wisata :
Pikatan Indah – Monumen Meteorit – Bale Kambang – Prasasti
Gondosuli – Pendakian Gunung Sumbing.
3. Suran Traji
Siapapun yang jadi Kepala Desa harus berpakaian seperti
pengantin Jawa pada Malam tanggal 1 Suro, kemudian dikirabkan
menuju Sundang Sidhukun dan dilakukan acara sesaji serta
pentas wayang kulit.
Siapapun yang jadi Kepala Desa harus berpakaian seperti
pengantin Jawa pada Malam tanggal 1 Suro, kemudian dikirabkan
menuju Sundang Sidhukun dan dilakukan acara sesaji serta
pentas wayang kulit.
5. Makam Ki Ageng Makukuhan
Konon ceritanya Ki Ageng Makukuhan adalah orang pertama di
bumi Kedu Temanggung. Makam Ki Ageng Makukuhan di desa
Kedu dikenal sebagai obyek wisata ziarah. Terletak sekitar 5 Km
arah utara dari kota Temanggung. Banyak peziarah yang datang
dari luar daerah terutama di malam Jum’at Kliwon dan malam
Selasa Kliwon. Mereka bersemadi untuk berbagai kepentingan
atas dasar kepercayaan masing-masing.
Ada versi yang menyebutkan Makam Ki Ageng kemudian
dipindahkan ke puncak gunung Sumbing, oleh karenanya banyak
pula pendaki yang ingin berziarah sekaligus melakukan perjalanan
wisata pendakian gunung Sumbing.
Konon ceritanya Ki Ageng Makukuhan adalah orang pertama di
bumi Kedu Temanggung. Makam Ki Ageng Makukuhan di desa
Kedu dikenal sebagai obyek wisata ziarah. Terletak sekitar 5 Km
arah utara dari kota Temanggung. Banyak peziarah yang datang
dari luar daerah terutama di malam Jum’at Kliwon dan malam
Selasa Kliwon. Mereka bersemadi untuk berbagai kepentingan
atas dasar kepercayaan masing-masing.
Ada versi yang menyebutkan Makam Ki Ageng kemudian
dipindahkan ke puncak gunung Sumbing, oleh karenanya banyak
pula pendaki yang ingin berziarah sekaligus melakukan perjalanan
wisata pendakian gunung Sumbing.
6. Tradisi Jum’at Pahingan
Malam Jum’at Pahingan adalah tradisi berdzikir di Masjid desa
Menggoro kecamatan Tembarak kurang lebih 7 km arah Selatan
kota Temanggung. Banyak pengunjung dari berbagai kota seperti
Pekalongan, Semarang, Solo, Wonosobo, Purwokerto, dan
Magelang dengan berbagai tujuan. Umumnya mereka membaca
ayat suci Al Qur’an, dzikir, membaca doa-doa, menjalankan nadzar,
ada pula yang sekedar ingin mengadu nasib dengan memeluk salah
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 7
satu tiang masjid yang dikenal dengan Soko Guru karena konon
bisa mengetahui rejekinya jauh atau dekat.
Malam Jum’at Pahingan adalah tradisi berdzikir di Masjid desa
Menggoro kecamatan Tembarak kurang lebih 7 km arah Selatan
kota Temanggung. Banyak pengunjung dari berbagai kota seperti
Pekalongan, Semarang, Solo, Wonosobo, Purwokerto, dan
Magelang dengan berbagai tujuan. Umumnya mereka membaca
ayat suci Al Qur’an, dzikir, membaca doa-doa, menjalankan nadzar,
ada pula yang sekedar ingin mengadu nasib dengan memeluk salah
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 7
satu tiang masjid yang dikenal dengan Soko Guru karena konon
bisa mengetahui rejekinya jauh atau dekat.
7. Prasasti Gondosuli
Peninggalan sejarah yang dapat dijadikan obyek penelitian bagi
perkembangan sejarah dan kebudayaan. Bebatuan candi memang
tidak utuh lagi berdiri sebagai candi, namun keberadaan Candi
Gondosuli tetap menambah potensi obyek wisata budaya. Lebihlebih
di kawasan ini terdapat sebuah prasasti yang dikenal dengan
nama Prasasti Gondosuli.
Isi prasasti itu adalah sebuah legitimasi kejayaan Rakarayan
Patapan Pu Palar pada masa pemerintahan Rakai Garung Raja
Mataram dinasti Sanjaya. Prasasti ini terletak di Desa Gondosuli
Kecamatan Bulu berjarak 7 km arah Barat dari kota Temanggung.
Perjalanan bisa dikemas dalam jalur wisata : Pikatan Indah –
Monumen Meteorit – Bale Kambang – Prasasti Gondosuli –
Pendakian Gunung Sumbing.
Peninggalan sejarah yang dapat dijadikan obyek penelitian bagi
perkembangan sejarah dan kebudayaan. Bebatuan candi memang
tidak utuh lagi berdiri sebagai candi, namun keberadaan Candi
Gondosuli tetap menambah potensi obyek wisata budaya. Lebihlebih
di kawasan ini terdapat sebuah prasasti yang dikenal dengan
nama Prasasti Gondosuli.
Isi prasasti itu adalah sebuah legitimasi kejayaan Rakarayan
Patapan Pu Palar pada masa pemerintahan Rakai Garung Raja
Mataram dinasti Sanjaya. Prasasti ini terletak di Desa Gondosuli
Kecamatan Bulu berjarak 7 km arah Barat dari kota Temanggung.
Perjalanan bisa dikemas dalam jalur wisata : Pikatan Indah –
Monumen Meteorit – Bale Kambang – Prasasti Gondosuli –
Pendakian Gunung Sumbing.
D. AKOMODASI PENDUKUNG
Bagi wisatawan yang ingin bermalam di Temanggung tersedia hotel
dan rumah makan yang representatif, diantaranya Hotel Indraloka,
Candra, Kintamani dan Nirwana. Juga Rumah Makan diantaranya :
Daun Mas Resto, Ani, Pujasera, Ngesti Rasa, Sari Ayam, Rindu
Alam, dan Adem Ayem.
III. STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PARIWISATA
KABUPATEN TEMANGGUNG.
Sebagaimana Visi dan Misi Pembangunan Kepariwisataan
yang ditetapkan maka strategi Kebijakan Pembangunan Pariwisata
Kabupaten Temanggung dikelompokkan dalam 3 (tiga) focus
pengembangan yaitu Pengembangan Produk, Pengembangan
Pemasaran dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
A. PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK
1. Mengembangkan Potensi Obyek dan Daya Tarik wisata yang
berbasis pada kehidupan dan keunikan pedesaan maupun
kesenian tradisional dan kerajinan rakyat melalui bentuk
kemitraan.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 8
2. Membina dan menumbuhkan serta memberdayakan kelompokkelompok
kesenian sebagai potensi pendukungobyek wisata
sehingga mampu meningkatkan daya tarik wisata.
3. Pelestarian dan penataan lingkungan fisik dan sosial budaya,
komunitas pedesaan, komunitas kesenian sebagai daya tarik
wisata dan usaha-usaha ikutan dibidang jasa pariwisata
dengan melibatkan masyarakat sekitar obyek wisata.
4. Pengembangan dan pembinaan pengelolaan Desa Wisata
serta usaha-usaha pariwisata yang dikelola masyarakat
sebagai salah satu generatoe kegiatan ekonomi lokal.
B. PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN
1. Peningkatkan kegiatan promosi wisata dan produk unggulan daerah
melalui keikutsertaan dalam event-event Pameran seperti PRPP
Jateng, Bengawan Solo Fair, dll.
2. Peningkatan kegiatan promosi dengan penekanan publikasi obyekobyek
wisata yang berbasis ‘ekonomi kerakyatan’ serta industri
kerajinan yang ada sebagai cinderamata.
3. Penyelenggaraan kegiatan Pameran dan Informasi Bisnis Terpadu
dalam membuka akses pasar dan jaringan pemasaran yang lebih luas.
Untuk itu Temanggung telah memiliki Home Page Internet dengan
kode akses : www.temanggungkab.go.id
4. Pendayagunaan Media Massa secara optimal sebagai media promosi,
apresiasi dan sosialisasi potensi dan obyek wisata beserta
pendukungnya yang berbasis pada kehidupan alam pedesaan (Natural
Village).
C. PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Memberikan pembekalan pengetahuan dan teknis
kepariwisataan kepada insan-insan pariwisata dan kebudayaan
serta pelaku kesenian melalui kegiatan Diklat, Seminar,
Lokakarya dll. serta mempersiapkan tersedianya tenaga kerja
pariwisata yang professional.
2. Pemberdayaan pelaku usaha dibidang kepariwisataan dan
kesenian khususnya sector informal (seperti pedagang kaki
lima di sekitar obyek wisata). Dalam kontek ini bisa dilakukan
pelatihan peningkatan kualitas produk dan kualitas presentasi
serta profesionalisme pelayanan.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 9
3. Pemberdayaan peran serta masyarakat dalam upaya
menciptakan iklim sejuk yang dinamis di sekitar obyek wisata
sehingga tercipta kondisi yang dijiwai SAPTA PESONA
III. PENUTUP
Demikian paparan Potensi Pariwisata dan program
pengembangan kepariwisataan Kabupaten Temanggung dalam
tulisan singkat dan sederhana ini dengan harapan mendapat
tanggapan, masukan, saran inovatif dari para peserta Road Show
Pariwisata sehingga menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan
lebih lanjut.
Tujuan Wisata Kabupaten Temanggung 2010 - 10
Visi Pembangunan Pariwisata Kabupaten Temanggung :
“ Pariwisata dan Kebudayaan menjadi salah satu andalan
pembangunan daerah Kabupaten Temanggung yang bertumpu pada
Ekonomi Kerakyatan dan berorientasi global yang berakar pada nilainilai
agama, budaya, lingkungan hidup, persatuan dan kesatuan, demi
terciptanya kehidupan masyarakat yang dinamis dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Temanggung sebagai
Daerah Tujuan Wisata”.
Misi Pembangunan Pariwisata Kabupaten Temanggung:
3. Membina dan mengembangkan kepariwisataan dan kebudayaan
yang mampu memberikan sumbangan berarti bagi pencapaian
tujuan dan sasaran pembangunan daerah;
4. Membina dan mengembangkan kepariwisataan dan kebudayaan
yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk kepentingan
seluruh lapisan masyarakat;
5. Membina dan mengembangkan kepariwisataan dan kebu -dayaan
yang unggul bersaing di pasar global guna meraih devisa,
khususnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
6. Membina dan mengembangkan kepariwisataan dan kebudayaan
yang mampu menghasilkan sumber daya manusia insan pariwisata
yang mandiri, beriman, berakhlak mulia, menguasai ilmu
pengetahuan dan memiliki etos kerja tinggi serta cinta lingkungan;
7. Membina dan mengembangkan kepariwisataan dan kebudayaan
yang mampu menciptakan produk pariwisata dan kebudayaan
yang memiliki daya saing tinggi serta dapat membawa nama harum
daerah, mendorong rasa cinta tanah air dan bangsa dan
memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan;
8. Membina dan mengembangkan kepariwisataan dan kebudayaan
yang mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam
menciptakan suasana yang dijiwai “SAPTA PESONA” ( Aman,
Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah tamah, Kenangan).